Briptu Rani, Setelah Bercerai Kini Menghilang dan Menjadi Buronan
Written By a on Sabtu, 18 Mei 2013 | 4:00:00 PM
Belakangan ini, sosok Briptu Rani Indah menjadi buar bibir. Tidak hanya di kalangan internal Polres Mojokerto, tempat tugas Polwan berparas cantik dengan tubuh segar ini.
Banyak masyarakat makin penasaran dengan sosok Polwan yang konon kerap berbuat ulah hingga disersi. Tapi tetap saja lolos.
Ini tidak lepas dari sosok Polwan mojang Bandung yang selain ada kesan mendapat "keistimewaan" dari sejumlah perwira, dia juga dikenal cerdik.
Dia pandai membuat alasan hingga Rani pun kembali bertugas.
Ada saja argumen dan alasannya sehingga diterima satuannya.
"Anaknya cerdik dan pandai meyakinkan kita sehingga kerap lolos dari sanksi. Meski pada akhirnya kena batunya juga karena diputus salah karena mangkir dalam tugas. Dia harus menjalani hukuman 21 hari di tahanan khusus," kata Polwan senior yang pernah membina Briptu Rani, AKP Lilik Achirul Ekawati.
Sejak itulah, Rani yang telah merasakan ditahan selama 21 hari atau tiga minggu itu berubah sifat. Dari yang sebelumnya ceria, selalu terbuka, ngefrend, dan selalu riang berubah menjadi tertutup.
Dia yang kerap pandai bergaul dengan siapa pun pasca sanksi itu menjadi bukan Rani.
"Anaknya memang supel waktu itu," kata salah sesama Polwan teman se-liting Rani.
Di mata rekan-rekanya, Rani memang dikenal sosok yang selalu menjaga penampilan. Selalu tampil segar dalam setiap kesempatan.
Parasnya yang cantik selalu menggoda siapa pun yang melihat ikut segar.
Tidak jarang, ada kesan bahwa Briptu Rani selalu mendapat tempat istimewa di mata perwira.
"Kalau sekarang banyak Polwan yang siaran arus lalu lintas di televisi, dia pasti terpilih. Sayang, waktu itu belum ada tren Polwan jadi presenter," kata rekan Rani yang lain.
Para rekan-rekan Rani masih ingat betul saat beberapa tindakan indisipliner Rani di sejumlah bidang tugasnya.
Mulai dari tugas di Satuan Lantas, Reskrim, hingga kini di Bagian Perencanaan. Dia pun kerap berbuat ulah. Namun semua bisa disiasati dengan baik.
Sementara ada kesan bahwa Rani mengantongi faktor "istimewa" di mata perwira. Putri dari salah satu Kapolsek di Bandung itu seolah diistimewakan.
Perwira kerap memberlakukan lain daripada yang lain kepada Rani yang pernah jadi ajudan Kapolres.
Sosok istimewa dan perlakuan istimewa dari para perwira itu dibantah Kapolres Mojokerto AKBP Eko Puji Nugroho.
"Tidak ada perlakuan atau menempatkan sosok seperti Rani di tempat istimewa. Wong ada yang lebih cantik dan segar dari Rani di sini," kata Eko.
Sementara itu, hilangnya Rani juga membuat kehilangan tak hanya rekan satu korps. Teman kos Rani selama ini juga merasakan yang sama.
Rani memiliki jiwa sosial yang tinggi. Kerap dia membantu dalam hal finansial kepada para tetangganya yang membutuhkan.
Eka, salah satu teman kos Briptu Rani, menuturkan bahwa dirinya pernah dibantu Rani melunasi bayar kos.
"Mbak Rani sering bantu saya. Teman-teman kos juga. Soal makanan apa lagi. Loman," ungkap Eka.
Kini, para teman kos Rani di Kelurahan Wonokusumo Gang IV, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto, mengaku sangat kehilangan.
"Kami biasa canda tawa bersama Mbak Rani. Belakangan memang banyak polisi yang mencari," kata teman yang lain.
Pemilik kos, Tukiran, menuturkan bahwa Briptu Rani sudah tidak menempati kos sejak pertengahan Januari. Tukiran menjelaskan bahwa status Rani memang sudah bersuami. Memiliki anak usia sekitar setahun.
"Mereka tinggal bersama. Rani memang ramah dan kerap menyapa," kata Tukiran.
Di mata Tukiran, Rani dikenal sebagai perempuan yang tampak tanpa memikul beban masalah. Rani tak pernah menunjukkan ada persoalan atas dirinya. Polwan kelahiran Bogor 18 Juni 1988 itu juga pamitan baik-baik pada Januari lalu.
Dijelaskan, saat pamit meninggalkan rumah kos, Rani tidak sendirian. Melainkan dijemput oleh orang tuanya ke Mojosari dengan mengendarai mobil sedan. Orang tua informasinya seorang Kapolsek.
"Seingat saya waktu itu dijemput ibu dan bapaknya. Ibunya ada di luar mobil sementara bapaknya didalam mobil seperti sedang sibuk telepon," bebernya.
Kepada Tukiran, ibu Rani sempat menyampaikan akan membawa anaknya ke rumah Bandung. Alasannya sudah tidak lagi tugas Polres Mojokerto.
Bahkan orangtua juga menjelaskan sedang proses pengajuan cerai. Kini, Briptu Rani telah menghilang dan berstatus DPO Polres Mojokerto.
0 komentar:
Posting Komentar