Home » » Demi Masa Depan Anak Semua Ini Saya Lakukan

Demi Masa Depan Anak Semua Ini Saya Lakukan

Written By a on Jumat, 28 Juni 2013 | 12:03:00 PM


Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh sesalkan adanya kejadian seorang ayah yang ingin menjual ginjalnya demi membayar untuk mendapatkan ijazah anaknya yang tertahan di sekolah. Penjualan ginjal ini dilakukan untuk menebus ijazah anaknya yang tertahan. 

"Kalau urusan penahanan ijazah, tolong disampaikan saja dengan baik, itu sekolahnya ada di mana. Pihak kementerian nanti akan menyelesaikan. Saya juga sudah tugaskan cari alamatnya. Kita selesaikan. Kan kasihan toh," ujar Nuh di Kompleks Istana Negara.

Tindakan memilukan ini dilakukan seorang pria  Sugiyanto, untuk putrinya Sarah Meylanda Ayu. Sugiyanto rela menawarkan ginjal untuk mendapatkan ijazah anaknya yang masih tertahan di Pondok Pesantren Al Asriyah Nurul Iman. Untuk menebus ijazah anak keduanya itu, pria yang bekerja sebagai penjahit itu harus membayar Rp 17 juta. 

Tadinya, Sugiyanto diharuskan membayar sejumlah uang administrasi selama Ayu menempuh pendidikan di pondok pesantren yang terletak di Desa Waru Jaya, Parung, Bogor. Dia diharuskan membayar Rp 70 juta. Sebab, sekolah itu meminta Sugiyanto membayar Rp 20.000 per hari sejak Ayu masuk pesantren dari tahun 2005.

Namun, setelah ia membicarakan dengan pihak sekolah, akhirnya sekolah memutuskan agar ia hanya membayar uang ijazahnya saja. Sementara uang Rp 70 juta dibebaskan.

Walau demikian, ia tetap belum mampu menebus ijazah yang diminta pesantren tersebut. Untuk menebus ijazah SMP anaknya, Sugiyanto harus membayar Rp 7 juta, sementara untuk ijazah SMA Rp 10 juta.

Menurut Nuh seharusnya sekolah tidak boleh menahan ijazah demikian. Ia menyatakan seharusnya ada jalan keluar lain yang dapat ditempuh.

"Sekolah itu tidak boleh menahan ijazah dari anak. Bahkan kalau sekolah di pendidikan menengah SMP sudah enggak ada biaya. Rasanya enggak masuk akal. Tapi kalau ada kasus seperti itu kita selesaikan. Jadi tolong dibantu, pasti saya selesaikan." tandas Nuh.

0 komentar:

Posting Komentar

  on Facebook
Follow me on Twitter
Recommend me on Google Plus
Subscribe me on RSS